Sabtu, 19 Maret 2011

Agama Tuhan

Web Site yang Menginspirasi Ku : 
http://www.agamatuhan.com/religion.htm

Semua agama dibangun di dunia ini melalui para nabi, sementara sebelum itu, (Tuhan) adalah Sang Cinta, Pencinta dan Yang Tercinta. Jiwa-jiwa, yang dulu berada dalam kedekatan, dalam pancaran dan dalam cinta (di masa lalu), berada dalam (kesucian) Cinta Tuhan, dalam Agama Tuhan dan dalam Agama yang lurus. Setelah kedatangan mereka ke dunia, mereka mendasarkan segala sesuatunya untuk mencari Tuhan.
(Pengetahuan ini) terbatas pada orang-orang Terpilih, sekarang itu telah mencapai orang-orang biasa melalui spiritualitas.
Dalam sebuah Hadist, salah satu sahabat Nabi Muhammad menyatakan, “Aku menerima dua tipe pengetahuan dari Nabi Muhammad, aku ungkap pada kalian tentang hal yang satu, dan jika aku ungkap yang satunya, kalian akan membunuhku.”
Ketika Santa Shah Shams mengeluarkan buku-buku kering dari sumur yang penuh air, Maulana Rumi bertanya, “Apa ini?”
Shah Shams menjawab, “Ini adalah pengetahuan yang kamu tidak tahu.”
Ketika Musa bertanya kepada Tuhan, “Adakah pengetahuan lagi?”
Tuhan menjawab, “Pergilah ke Khidr.” (figur mistis yang memiliki rahasia pengetahuan esoteris)
Doa setiap orang yang beribadah, “Tunjukilah kami ke jalan lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau telah anugerahi berkah/nikmatMu.”
Puisi Iqbal menyatakan:
'Apa yang akan diketahui para agamawan yang malang akan hal ini?’
Jiwa-jiwa yang dimuliakan di masa lalu yang Tuhan mencintai mereka dan mereka mencintai Tuhan, sungguh-sungguh memuji Tuhan setelah kedatangan mereka ke dunia. Sebagai contoh: Jesus berkata dalam buaian, Aku seorang nabi, dan Jibril telah memberikan kabar gembira kepada Maria (sebelum kelahiran Jesus). Firaun telah memiliki pengetahuan di masa lalu mengenai Musa bahwa seorang anak akan lahir dari suku tertentu, dan akan menjadi penyebab kerusakan, dan akan menjadi sangat dimuliakan di hadapan Tuhan. Nabi Muhammad juga berkata, “Aku seorang nabi bahkan sebelum aku datang ke dunia.”
Ada banyak jiwa yang penuh kasih dan pada dasarnya saleh berada dalam agama-agama dan tubuh-tubuh yang berbeda.
Di Akhir Jaman
Tuhan akan kirim sebuah ‘jiwa spesial’ ke dunia, yang akan mengumpulkan mereka untuk mencari jiwa-jiwa yang penuh kasih tersebut, dan mengingatkan mereka bahwa mereka pernah sungguh-sungguh mencintai Tuhan. Tidak peduli mereka berada di tubuh orang yang beragama maupun tidak beragama, mereka akan menyaksikan panggilannya, dan berkumpul bersamanya.
Dia akan memberkati jiwa-jiwa tersebut dengan sebuah ‘Nama’ Tuhan yang sangat spesial, yang akan melalui entitas spiritual Qalb menuju Jiwa. Kemudian jiwa tersebut akan menjadi perantara Nama tersebut. ‘Nama’ tersebut akan menghasilkan sebuah semangat baru, sebuah energi baru, dan sebuah cinta baru. Dengan cahayanya, hubungan jiwa akan terhubung dengan Tuhan lagi.
Meditasi Qalb adalah sebuah cara untuk meditasi Jiwa, seperti ibadah yang dimaksud salat dan puasa adalah cara-cara untuk meditasi Qalb. Sekalinya jiwa seseorang telah mulai untuk menyebut Nama (Allah), dan maka dia berasal dari orang-orang yang tidak lagi takut akan Hari Pengadilan. Meditasi dan ibadah yang lebih tinggi daripada jiwa-jiwa tersebut adalah kesaksian atas tingkatan mulia (di dunia mendatang).
Orang-orang yang menuju meditasi Qalb ke Jiwa, telah tiba pada Agama Tuhan, atau akan segera tiba. Mereka memiliki petunjuk dari Cahaya, bukan dari Kitab Suci. Cahaya mencegah mereka dari dosa. Jika orang lain, setelah mendengar ini atau dengan kata lain sedang melakukan usaha-usaha, masih terhalang dari berkah ini, mereka tidak termasuk ke dalam silsilah (ikatan spiritual). Jika seseorang berpikir atas dirinya sendiri berada dalam ikatan spiritual ini atau menirunya tanpa meditasi Hati dan Jiwa, dia seorang heretik (bid’ah).
   Cara untuk mendapatkan ampunan bagi orang biasa adalah ibadah dan agama.
          Cara untuk mendapatkan petunjuk adalah dari Kitab-Kitab Suci Langit.
             Cara untuk mendapatkan perantara adalah kenabian dan kesantaan.
Sebagian Muslim tidak mengakui perantara (shafa’at) para santa, padahal (diketahui bahwa) Nabi Muhammad memerintahkan para sahabatnya untuk meminta Owais Qarni (seorang santa) untuk berdoa bagi ampunan umat (para pengikut nabi).
Agama Jiwa-Jiwa
Pengenalan terhadap mereka (jiwa-jiwa) dalam Cinta Tuhan dan Agama Tuhan
Kemana sungai-sungai bersatu, dikenal sebagai laut.
Kemana semua agama bersatu dan menjadi satu, adalah Cinta Tuhan dan Agama Tuhan.
“Tempat empat agama bertemu” (Santa Sultan Bahu)
Pengenalan Persiapan
Ketika meditasi Hati dan Jiwa mulai baik melalui ibadah atau oleh sebuah pandangan sekilas dari seorang pemandu universal, orang tersebut pada dasarnya saleh (ditakdirkan demikian sejak masa lalu). Sebuah keengganan menuju dosa dimulai, dan jika bersungguh-sungguh, orang semacam itu begitu menyesalinya, dan memikirkan cara untuk mencegah terjadinya kembali (dosa).
Tuhan berkata, “Aku juga suka orang-orang itu, yang mencerminkan pada cara-caranya untuk menjauhi dosa.”
Cinta pada dunia nyata berkurang untuk orang-orang semacam itu, dan Cinta Tuhan mulai mengambil alih. Kerakusan, kedengkian, dan kesombongan lenyap. Lidah menjadi terbebas dari umpatan. Mereka merasa sederhana. Kedermawanan mengggantikan kekikiran, dan selanjutnya lenyap. Hasrat terhadap hal-hal haram berubah menjadi hasrat terhadap yang halal, dan sebuah rasa ketidaksukaan berkembang terhadap barang-barang terlarang, makanan terlarang, dan tindakan terlarang.
Pengenalan Akhir
Akan ada pantangan yang menyeluruh dari kokain, heroin, tembakau, dan alkohol. Dapat bertemu dengan orang-orang yang terkemuka yang dimuliakan secara spiritual di dalam mimpi, dalam perjalanan meditatif atau dalam halusinasi (penglihatan). Mencapai perubahan dari Nafs Ammarah (tuntutan diri/ego) menuju Nafs Muthmainnah (diri yang tenang). Memiliki entitas spiritual Ana mengalami perjumpaan langsung dengan Tuhan, dan selubung antara Tuhan dengan hamba tersingkap. Lebih jauh, menjadi terbebas dari dosa, memiliki cinta kasih untuk Tuhan; berada dalam Perwujudan Tuhan, dan dari hamba menjadi hamba yang membahagiakan, dan orang miskin menjadi pemberi para orang miskin.
Banyak jiwa-jiwa saleh dari agama-agama berbeda, yang menyaksikan Tuhan di masa perjanjian lalu, akan sedang memasuki silsilah ini, jadi tidak akan ada suatu kondisi agama apapun. Setiap orang akan dapat beribadah seperti yang ditentukan oleh agamanya, tetapi meditasi Qalb akan menjadi satu untuk semua. Meskipun berbeda-beda agama, mereka akan disatukan pada hati. Jika ingatan akan Tuhan berakar di hati mereka, mereka semua akan menjadi saleh. Selanjutnya, itu terserah Tuhan untuk menyimpan mereka untuk Dia sendiri atau mengirimnya ke dalam sebuah agama sebagai petunjuk. Dengan kata lain, sebagian akan menjadi menguntungkan/bermanfaat (untuk masyarakat), yang lain akan menjadi mengucilkan diri dan terisolasi, yang lainnya lagi akan menjadi pejuang-pejuang dan pemimpin-pemimpin spiritual.
Bahkan orang-orang yang penuh dosa yang bergabung dengan mereka akan mencapai status tertentu. Sebagian besar orang yang tidak bergabung dengan kelompok ini (Agama Tuhan), akan memasuki persekutuan dengan setan (anti-Kristus) baik mereka Muslim maupun non Muslim. Akhirnya, dua kelompok akan terlibat dalam sebuah perang dahsyat. Orang-orang dengan Jesus, Mahdi dan Kalki Avtar akan melawan kelompok lain (anti-Kristus). Banyak yang bersama anti-Kristus akan terbunuh, dan yang selamat akan bertahan ketakutan dan tak tertolong.
Mahdi dan Jesus akan membujuk hati orang-orang, dan kedamaian akan menguasai seluruh dunia. Semua agama yang berbeda-beda akan lenyap berubah menjadi satu agama. Itu akan menjadi agama yang paling disukai oleh Tuhan dan akan menjadi esensi agama dari semua nabi dan Kitab Suci mereka dan akan diterima oleh seluruh manusia. Yang paling pantas dimuliakan dari seluruh ibadah dan bahkan pada Cinta Tuhan akan menjadi Ishq Tuhan (sebuah Cinta Kasih Tuhan).
“Dimana Ishq (cinta kasih) mengambil alih, agama tidak diketahui.” (Santa Sultan Bahu)
Puisi terkenal Iqbal yang menggambarkan keadaan sekarang (dalam puisinya):
“Dunia memerlukan Mahdi yang filosofinya akan mengguncang pondasi dari keyakinan yang sudah diterima sebelumnya.”
“Rahasia sedang diungkapkan, waktu lampau telah berlalu ketika Tuhan menolak PandanganNya”
“Yang esensinya telah muncul sebelum orangnya, dialah Mahdi, seseorang di akhir waktu”
“Mataku terbuka di dalam cermin pemahaman, melihat gambar samar-samar di masa depan”
“Lihatlah alam Semesta, daratan dan angkasa, lihatlah sebentar, pada seseorang yang muncul dari Timur”
“Waktu telah berlalu, Oh Pemberi minuman (cinta), ketika para peminum benar-benar bersembunyi”
“Waktu telah datang untuk mengungkap, semua akan melihat Kemuliaan dan Keagungannya.”
“Diam adalah Tudungnya, yang rahasianya sekarang akan jelas”
“Dari gurun dia akan datang, yang menggulingkan kerajaan Roma”
“Aku telah mendengar dari para malaikat, bahwa singa itu akan bangun lagi”
Semua Kitab Langit dan Sahifa (wahyu asli kepada Musa, Ibrahim) bukan Agama Tuhan. Dalam kitab-kitab tersebut ada ritual salat (ibadah resmi), puasa, dan jenggot, sementara Tuhan tidak terikat oleh itu semua. Agama-agama ini dibuat untuk menerangi dan menyucikan para pengikut nabi. Tuhan sendiri adalah Cahaya Suci. Ketika seseorang menjadi Cahaya (diterangi) setelah kesadaran akan Esensi Tuhan, maka dia memasuki Agama Tuhan, yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, sebuah makna dari 99 Nama Tuhan, dan Satu Yang mengingat para temanNya.
Tuhan itu sendiri adalah Cinta, Pecinta dan Tercinta. Jika seorang hamba Tuhan menerima sebuah serpihannya kecil saja, dia akan meraih Agama Tuhan. Kemudian ibadahnya ditujukan pada Penglihatan (kekuatan melihat) Tuhan dengan rasa bahagia, dan penyebutan (pemujaan) Nama Tuhan adalah kerinduannya. Lebih jauh lagi, harapan atas Penglihatan (kekuatan melihat) Tuhan dengan rasa bahagia adalah suatu penebusan dosa/tobat bagi semua praktik keagamaan wajib dalam hidupnya. Kemudian ibadah kolektif dari semua jin, malaikat dan manusia tidak dapat mencapai statusnya (status orang yang meraih Penglihatan dan Esensi Tuhan).
Kaitannya dengan orang semacam itu, Sheikh Abdul Qadir Jilani menyatakan:
“Siapapun yang mencapai Penglihatan (kekuatan untuk melihat) Tuhan dan masih mempraktikkan ibadah atau bermaksud untuk itu, adalah seorang yang tidak berterimakasih kepada Tuhan.”
Santa Bhulle Shah menyatakan:
“Setelah aku memulai ibadah Cinta, aku melupakan Kuil dan Masjid.
Puisi Iqbal menyatakan: “Apa yang pendeta-pendeta malang akan ketahui tentang ini?”
Sahabat Nabi Muhammad, Abu Huraira menyatakan, “Aku menerima dua tipe pengetahuan dari Nabi Muhammad. Aku ungkap pada kalian tentang satu hal, dan jika aku ungkap yang satunya, kalian akan membunuhku.”
Sejarah telah menyaksikan bahwa siapapun yang menyingkap rahasia pengetahuan ini akan dieksekusi (dibunuh) seperti: Shah Mansur, Sarmad, sekarang Gohar Shahi berada di ambang kematian (terancam nyawanya).
Ketundukan terhadap hukum resmi (shari’at) adalah bagi para pengikut nabi, tetapi para nabi tidak diwajibkan atas ibadah apapun. Sebelum hukum tersebut, mereka sudah menjadi nabi sejak masa lalu. Ketika mereka harus melengkapi pola agama, dan jika mereka meninggalkan suatu prinsip atau melakukan ajaran tertentu, maka para pengikut akan meniru. Untuk alasan ini, para nabi harus tetap bijaksana dan serius. Dapatkah seseorang mengatakan bahwa jika seorang nabi tidak mempraktekkan tipe ibadah apapun, dia akan pergi ke neraka? (tidak akan pernah! Ini tak dapat dikatakan).
Dapatkah seseorang berkata bahwa seseorang dapat menjadi seorang nabi tanpa mempraktikkan ibadah bagi dirinya sendiri? Atau dapatkah seseorang berkata bahwa kenabian tidak dapat diterima tanpa pendidikan formal? Maka mengapa ada keberatan-keberatan dan keluhan-keluhan tentang para santa, jika kesantaan adalah pengganti bagi semacam kenabian?
Kamu harus ingat bahwa orang-orang, yang mengklaim perwujudan Tuhan tanpa melihat Tuhan, dan orang-orang yang menganggap diri mereka sendiri pada level spiritual ini, dan meniru (yang lainnya pada level ini), adalah orang bid’ah dan pembohong. Kitab-Kitab Suci menyebutkan para pembohong semacam ini. Sebagai contoh, mereka menghancurkan waktu dan keyakinan dari ribuan orang-orang (yang tidak bersalah).
Buku ini adalah untuk refleksi setiap agama, setiap sekte, dan setiap orang, dan ini juga menyediakan suatu tantangan bagi mereka yang menolak spiritualitas
Beberapa Ungkapan Santa Gohar Shahi
“Ada tiga bagian Ilm Zahir (pengetahuan eksoteris), dan satu bagian Ilm Batin (pengetahuan esoteris).”
“Orang harus mencari seorang Musa untuk mendapatkan Ilm Zahir, dan Khidr untuk Ilm Batin.”
“Suara yang datang tanpa Jibril (sebagai perantara) disebut ilham (inspirasi), dan pengetahuan yang diterima disebut Sahifa (sebuah kitab) dan Hadist Qudsi (Pernyataan Suci). Pengetahuan, melalui Jibril, disebut Qur’an, baik esoteris maupun eksoteris, atau Taurat, Zabur, atau Injil.”
“Ketika para terpelajar (orang yang mendalami agama) membuat kesalahan, mereka memakluminya dengan menyebut itu sebagai politik; jika para santa membuat suatu kesalahan, itu dimengerti sebagai kebijaksanaan dan diabaikan, sementara para nabi tidak dapat dihakimi dengan suatu kesalahan.”
“Siapapun yang terlibat dalam disiplin spiritual tertentu, entitas spiritual yang terhubung di dalam diri mereka menjadi kuat (diterangi), dan mereka yang tidak berada dalam disiplin ini, entitas spiritual mereka rusak dan tak berguna. Orang-orang yang menyerap Nama tersebut (Allah) di dalam semua entitas spiritualnya dengan suatu metode, sepanjang waktu mereka terlibat dalam dzikr Sultani (meditasi tingkat tinggi dari semua tujuh entitas spiritual di dalam tubuh manusia) dan Ishq (Cinta Kasih) Tuhan.”
Allama Iqbal berkata: “Jika itu Cinta Kasih, maka yang tidak percaya menjadi percaya”
Sachal Sain berkata: Tanpa cinta dari Sang Tercinta Oh Sachal, apa yang disangsikan dan apa yang dipercayai?
Santa Sultan Bahu berkata: Dimanapun Cinta Kasih mengambil alih, Agama tidak diketahui.
Ketika orang-orang semacam itu berada dalam suatu agama atau memasukinya, itu membawa curahan ampunan Tuhan pada wilayah itu. Jika mereka adalah Baba Farid (seorang Santa Muslim), bahkan orang-orang Hindu dan Sikh berkumpul di ambang pintu. Jika mereka Guru Nanak (seorang Santa Sikh), orang-orang Islam dan Kristen berkumpul bersama mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar