Minggu, 20 Maret 2011

Hakikat Neraka dan Surga

Hakikat Neraka dan Surga


oleh Handoko Al Faqir pada 20 Maret 2011 jam 8:37








Allah ta'ala berfirman;

Dan Tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan Mendatangi Neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kepastian yang sudah ditetapkan.(Qs. Maryam: 71)

Dan Firman Allah;

Jahanam itu memiliki Tujuh Pintu.(Qs.Al Hijr: 44)

Ketahuilah Neraka itu hakikatnya ada di Hatimu yang memiliki Tujuh Pintu indrawimu. Karena dari Tujuh pintu lobang indrawimu itulah yang membuat Masuknya Hawa nafsu menuju Hatimu, sehingga manusia Tersiksa.

Ketahuilah Penyebab seorang manusia disiksa karena keadaan Hatinya. Karena di dalam Hati ada bisikan, ada keinginan dan cita - cita, dan ada lintasan gambaran - gambaran dunia dari indrawi. Artinya Perbuatan dosa yang menyebabkan manusia Tersiksa itu diawali dari Hati kemudian dilanjutkan oleh niat dan diwujudkan dalam perbuatan.

Dari Abu Hurairah ra. Bahwa Rosulullah SAW. Bersabda;
Diampuni dari umatku apa yang terlintas dalam Hatinya, selama belum diucapkan atau dikerjakan.(HR. Muttafaq Alaih)

Sesungguhnya Allah telah berfirman kepada malaikat penjaga; "Apabila hamba-Ku berniat melakukan keburukan, janganlah kamu mencatatnya. Jika melakukannya barulah engkau mencatat satu dosa. Jika hamba-Ku berniat melakukan kebajikan dan ia belum melakukannya, catatlah satu pahala. Jika ia melakukannya, catatlah sepuluh pahala kebaikan.(HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas ra.)

Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim itu dapat dijadikan sebagai dalil adanya pengampunan dari Perbuatan Hati.

Adapun yang menunjukkan Adanya Penyiksaan, sebagaimana ayat - ayat berikut ini;

Dan jika kamu melahirkan apa yang ada dalam Hatimu atau kamu menyembunyikannya (dalam Hatimu), pasti Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa saja yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya.(Qs. Al Baqorah:284)

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan Hati, semuanya itu akan dimintai pertanggung jawaban.(Qs. Al Isra':36)

Dua ayat tersebut menunjukkan bahwa perbuatan Hati sama dengan perbuatan pendengaran dan penglihatan. Maka apa yang terlintas dalam Hati tidak diampuni.

Allah berfirman;

Janganlah kamu menyembunyikan Persaksian. Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah yang Berdosa Hatinya.(Qs. Al Baqorah:283)

Allah tidak menghukum disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksudkan untuk bersumpah, tetapi Allah menghukummu disebabkan sumpahmu yang disengaja dalam Hatimu.(Qs. Al Baqoroh:225)

Hati itulah yang mendapat Siksa dan yang mendapat Bahagia. Karena setiap organ tubuh manusia hanyalah sebagai para pembantu yang dikendalikan oleh Hati. Jika Hati bertaqwa, maka para pembantunya pun ikut bertaqwa.
Rosulullah SAW, Bersabda;
"Taqwa itu ada disini." Rosulullah sambil memberi isyarat ke Hatinya.(HR. Muslim dari Abu Hurairah ra.)

Allah ta'ala berfirman;
Daging - daging unta dan darahnya itu tidak akan dapat mencapai kepada Allah, tetapi ketakwaanmu yang dapan mencapainya.(Qs.Al Haj:37)

Dan Nabi SAW Bersabda;
"Dosa itu membekas di dalam Hati."(Al Hadits)

Dan juga Sabda Nabi SAW;
"Kebaikan itu sesuatu yang membuat Hati Tenteram, meskipun mereka memberikan Fatwa kepadamu dan meminta Fatwa kepadamu.(HR. At Thabarani dari Abu Tsa'labah ra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar